-->
#NovemberSpeak: Lakukan hal-hal yang selalu Anda inginkan sekarang juga. Atau buatlah rencana-rencana sekarang. Atau programkan pikiran bawah sadar sekarang. Bukan besok! Selamat Datang di jackbox.tk..Jack In The Box merupakan blog sharing dan berbagi yang memberikan artikel-artikel menarik dan inspiratif seperti artikel kesehatan,artikel pendidikan,artikel motivasi,artikel bahasa inggris,artikel lingkungan hidup,artikel islam,artikel menarik,artikel komputer,artikel cinta,tv online,berita,tips,trik,info,teknologi,film serta memberikan informasi,kejadian aneh,unik,life style, berita pilihan terkini secara gratis...Enjoy Here!!! >> ( dicari artikel yang menarik dan original yang belum dipublikasikan sebelumnya untuk dipublikasikan di blog ini, segera kirim ke email: im_zzt@yahoo.co.id ) @ Jack In The Box indonesia blogger .
Tampilkan postingan dengan label renungan dan motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label renungan dan motivasi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Mei 2011

Renang Lintas Benua Tanpa Kaki dan Tangan

renang lintas dunia
Seorang perenang asal Perancis yang memiliki cacat kaki dan tangan bertekad melintasi samudra yang menghubungkan lima benua.

Philippe Croizon (43) kehilangan kedua kaki dan tangan dalam kecelakaan listrik, 17 tahun lalu. Namun, dalam kondisi “kekurangan” ini, Croizon mampu berenang melintasi Selat Inggris.

Kali ini, Croizon bertekad melakukan sesuatu yang lebih besar, dengan melintasi samudra di antara lima benua. Ia akan melewati rintangan berupa penghuni laut yang buas, suhu yang dingin, dan kapal-kapal besar.

Croizon akan melakukan petulangannya ini antara Mei dan Agustus 2011. Ia akan ditemani perenang jarak jauh, Arnaud Chassery (34).

“Keberhasilan saya melintasi Selat (Inggris) merupakan bentuk dari suatu harapan buat teman-teman saya yang mengalami kekurangan,” kata Croizon. “Dengan tantangan baru, kami akan mencoba mengabarkan tentang perdamaian, kerja sama antara manusia berkekurangan dan manusia normal, serta mereka yang berbeda kebudayaan dan warna kulit,” ungkap Croizon.

Dokter terpaksa mengamputasi kedua tangan dan kakinya setelah terkena sengatan listrik berkekuatan 20.000 volt pada 1994. Setelah pulih, Croizon mendapat inspirasi dari acara televisi tentang keberhasilan seorang perenang melintasi Selat Inggris.

Croizon akan memulai ambisinya dengan berenang sejauh 20 kilometer melintasi Lautan Pasifik antara Papua Niugini hingga sebuah desa di wilayah Papua, Indonesia.




Read more

Rabu, 18 Mei 2011

Pesan Anak Aceh untuk Anak Jepang


BAGI warga Banda Aceh, bencana gempa dan tsunami Jepang memantik kesan prihatin tersendiri.

Bukan hanya karena tragedi serupa pernah terjadi di Aceh, tapi mereka tak pernah lupa kesigapan Pemerintah Jepang dan sukarelawannya membantu korban tsunami Aceh, pada Desember 2004 silam. Melalui goresan pada kertas, anak-anak Aceh mencoba mengungkapkan simpati dan keprihatinan itu.

Takut, itulah kalimat yang keluar dari bibir Alfi Syahrir (10), saat dit anya kesannya mengenai tsunami. Rabu (11/5) sore itu, bersama 25 anak lainnya, dia mengikuti lomba melukis anak Aceh untuk anak Jepang di studio alam, kedai kopi Apa Kaoy, Banda Aceh.

Saat tragedi gempa dan tsunami Aceh terjadi, Alfi masih berusia 4 tahun. Yang masih terekam di benaknya akan peristiwa itu adalah rumah-rumah rusak dan gelontoran air laut yang merendam rumahnya di Kampung Peniti, Banda Aceh, hingga setinggi 1,5 meter. Kengerian yang merusak keasyikannya menonton film seri kartun Jepang Doraemon, Minggu (26/12) pagi itu.

"Setelah gempa itu listrik mati. Saya nggak bisa lagi menonton Doraemon. Tiba-tiba saya digendong Ayah lari naik kereta (sepeda motor). Keliling-keliling. Toko-toko rusak. Banyak orang yang menangis," tutur Alfi polos.

Dalam benak polosnya, kengerian semacam itulah yang dialami anak-anak Jepang yang dua bulan lalu dilanda gempa dan tsunami. Jari jemari kecilnya pun menggoreskan pemandangan kerusakan itu di atas kertas putih. Dua orang anak masing-masing memegang bendera Indonesia dan Jepang, bergandengan tangan di antara puing-puing kerusakan.

"Anak-anak Jepang pasti takut seperti anak-anak Aceh waktu tsunami. Jadi, kami harus bergandengan tangan dengan mereka agar tidak takut lagi," ucap Alfi, mencoba menjelaskan tentang lukisannya itu.

Rata-rata usia peserta lomba lukis Rabu siang itu adalah anak umur 8 tahun hingga 13 tahun. Saat tsunami melanda, sebagian besar mereka masih anak balita. Pikiran kecil mereka sempat merekam detik-detik tragedi yang menewaskan banyak warga Aceh tersebut. Dengan begitu, tak begitu sulit bagi mereka menggambarkan tentang tsunami ke dalam gores lukisan.

Umumnya mereka membubuhkan dalam lukisan simbol-simbol anak Aceh dan Jepang. Simbol itu beraneka macam, ada dalam berupa pakaian adat, bendera, baik bangunan khas Aceh maupun Jepang.

"Saya ingin nanti anak-anak di Jepang melihat lukisan saya. Biar mereka tetap semangat seperti anak-anak Aceh," tutur Eva Susanti (10), peserta lomba lainnya.

Lomba melukis anak Aceh untuk anak Jepang tersebut diprakarsai seniman hikayat Banda Aceh, Apa Kaoy. Menurut Apa, selain memberikan ajang bagi anak-anak di Banda Aceh menyalurkan bakatnya dalam melukis, lomba ini ditujukan sebagai bentuk ketulusan membantu secara moral anak-anak di Jepang korban bencana gempa dan tsunami.

"Bencana di Jepang memang sudah berlalu dua bulan lalu, tetapi kami yakin sampai sekarang dampak dan trauma bencana itu masih mereka rasakan di sana, khususnya anak-anak. Kondisi yang sama pernah dialami anak-anak di Banda Aceh ini," katanya.

Lukisan-lukisan karya anak-anak Aceh itu nantinya akan dikirimkan ke anak-anak Jepang korban tsunami. " Kami akan menitipkannya melalui organisasi Jepang yang ada disini. Inilah yang bisa kami berikan. Setidaknya, anak-anak Jepang akan bisa t erangkat moralnya melihat lukisan teman mereka anak-anak dari Aceh," kata Apa.

Peran Jepang begitu berarti bagi Aceh pasca-bencana tsunami 26 Desember 2004. Bantuan mereka salurkan dalam bentuk pembangunan rumah, jalan, jembatan, serta pelatihan. Tentara beladiri Jepang juga turut bahu-membahu membersihkan puing-puing gempa di Aceh. Demikian pula para sukarelawan asal Negeri Matahari Terbit itu.

"Bahkan, pada bulan Februari 2011 lalu atau sebulan sebelum gempa di Jepang. Sukarelawan dari Jepang masih sempat memberikan pelatihan mengantisipasi bencana tsunami untuk pelajar di Aceh," kata Apa.

Dan, melalui syair hikayat, Apa pun berdendang untuk korban tragedi gempa dan tsunami di Jepang.

Tsunami Aceh dileusaboh jan

Di ureung Jepang bantuan jiba

Jinoe tsunami melanda Jepang

Aceh beurijang bantuan beuna

(Tsunami Aceh di suatu masa

Jepang segera datang membantu

Kini tsunami melanda Jepang

Aceh pun peduli mereka)


(M Burhanudin)
Read more

Minggu, 13 Maret 2011

STOP jadi Pesimis



Kenyang menjadi penonton ajang pencarian bakat, kali ini Anda yakin akan menjadi salah satu finalisnya. Ya, Anda akan menjadi seorang superstar. Namun tiba-tiba muncul suara-suara aneh dalam benak Anda yang mempertanyakan keyakinan Anda.
“Kamu siapa?”
“Apa yang kamu punya untuk menjadi seorang superstar?”
“Apa kehebatan yang kamu miliki?”
“Kamu yakin bisa?”
Suara-suara ini seolah menggambarkan adegan yang sering muncul di film-film. Sisi baik di sebelah kanan dengan pakaian serba putih dan bersayap, selalu menyemangati dan menguatkan keyakinan Anda.
Di sisi kiri, si jahat dengan pakaian serba merah dan bertanduk yang mengubah keyakinan Anda menjadi keraguan.
Kehilangan semangat untuk melakukan suatu hal seringkali datang karena rasa pesimis yang menghadang pikiran.
Kehilangan optimisme membuat rencana yang telah disusun sontak lenyap karena pikiran-pikiran negatif yang belum terjadi.
Untuk menghilangkan rasa pesimis yang menghinggapi pikiran, cobalah tips berikut ini.

1. Teliti masalah yang terjadi
Inilah tahapan wajib yang harus dijalani saat ditimpa persoalan, apapun persoalan yang dihadapi. Sebagian orang menjalani kehidupan sehari-hari tanpa sadar bahwa ia selalu memandang hidupnya sendiri dengan penuh rasa pesimis.
Memang butuh waktu untuk menyadari bahwa Anda seorang yang pesimis. Mungkin juga harus ada orang lain yang menyadarkan Anda. Saat Anda sadar bahwa Anda seorang yang pesimis dan sadar akan dampaknya, “tamparan” ini akan mengubah Anda menjadi seorang yang lebih baik.

2. Teliti setiap pemikiran negatif
Anda akan kopi darat dengan seorang pria yang Anda kenal melalui dunia maya. Wajar jika kemudian muncul pertanyaan-pertanyaan mengenai orang yang akan Anda temui. Seperti apa wajahnya, bagaimana tingkah lakunya, dan seperti apa hubungan Anda bersamanya di masa yang akan datang?
Jangan dulu berpikir ia bukan orang yang menarik atau tak akan tertarik pada Anda. Jangan biarkan dugaan-dugaan ini berkembang menjadi kecurigaan. Kalian belum bertemu, kan? Jadi, buat apa curiga?

3. Gunakan logika
Pemikiran logis mampu menekan emosi dan hal-hal negatif lain dalam hidup ini. 99% alasan depresi, keresahan, kebencian, atau pemikiran negatif lain berasal dari pemikiran yang tidak logis.
Contohnya, sinisme terhadap kaum Muslim yang muncul di benak warga Amerika. Sejak peristiwa 11 September, sejumlah kaum Muslim Amerika menjadi korban pelecehan dan penghinaan. Padahal hanya karena ada beberapa Muslim yang diduga terkait jaringan terorisme, bukan berarti semua Muslim itu teroris, kan?
Saat pikiran sinis merajai benak Anda, serang balik pemikiran itu dengan pertanyaan-pertanyaan logis. “Apa benar mereka teroris? Apa buktinya? Apa benar mereka terkait dengan peristiwa 11 September?”
Dengan menyerang sisi pesimis Anda dengan pertanyaan-pertanyaan optimis, sisi jahat dalam diri Anda pun akan meragukan pikiran jahatnya sendiri.


4. Berpikirlah dengan tenang

Jika Anda harus mengambil keputusan penting, carilah tempat yang tenang, duduklah dengan santai, jangan biarkan sesuatu apapun mengganggu ketenangan Anda. Suasana yang tenang membuat Anda berpikir dengan lebih jernih dan menghindarkan diri dari pikiran negatif yang dapat memancing emosi.

5. Cari sosok panutan
Pernah memperhatikan penampilan penggemar selebritis tertentu? Seseorang yang mengidolakan tokoh tertentu, cenderung mengikuti penampilan, kebiasaan, atau pemikiran sang idola.
Jika Anda bisa meniru penampilan selebritis kesayangan Anda, mengapa tidak mencoba mencari sosok yang bisa diteladani pola pikirnya?
Bagi Anda yang mengidolakan Oprah Winfrey, cobalah meniru aksi sosialnya pada orang-orang di sekitar Anda. Jika Anda fans berat Julia Robert, cobalah untuk selalu tersenyum seperti yang selalu dilakukan Julia pada orang-orang di sekelilingnya.

6. Sadari kemampuan diri
Sebagian orang merasa memiliki bakat tertentu, walau kenyataannya bakat yang dimilikinya tidak terlalu istimewa. Sebagian lagi malu-malu menunjukkan bakat terpendamnya, bahkan justru tak menyadari bakat yang dimilikinya.
Tanyalah pada sahabat atau keluarga Anda, kelebihan apa yang Anda miliki dan seberapa besar kemampuan Anda dalam hal itu. Selain menunjukkan bahwa Anda berbakat, Anda juga dapat terhindar dari sifat terlalu percaya diri.
Read more

Mulailah dari 1 jam ini

Sebuah pelajaran yang sederhana namun mungkin saja akan bermanfaat besar bagi perubahan sifat dan karakter yang kita miliki, pelajaran ini saya dapatkan dari berdialog dan bertukar pikiran dengan seorang teman, juga dari berbagai pengalaman teman-teman terdekat yang dikirimkan baik melalui sms maupun BBM.

Suatu hari seorang anak kecil datang kepada ayahnya dan bertanya :
” Apakah kita bisa hidup tidak berdosa selama hidup kita…? “
Ayahnya memandang kepada anak kecil itu dan berkata :
” Tidak, nak… “

Putri kecil ini kemudian memandang ayahnya dan berkata lagi…
” Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun…?”
Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum kepada putrinya.

” Oh ayah, bagaimana kalau 1 bulan, apakah kita bisa hidup tanpa melakukan kesalahan…?”
Ayahnya tertawa…
” Mungkin tidak bisa juga, nak…”

” OK ayah, ini yang terakhir kali…
Apakah kita bisa hidup tidak berdosa dalam 1 jam saja…?
Akhirnya ayahnya mengangguk.
“Kemungkinan besar, bisa nak…”

Anak ini tersenyum lega…
” Jika demikian, aku akan hidup benar dari jam ke jam, ayah…
Lebih mudah menjalaninya, dan aku akan menjaganya dari jam ke jam, sehingga aku dapat hidup dengan benar… “

Pernyataan ini mengandung kebenaran sejati…
Marilah kita hidup dari waktu ke waktu, dengan memperhatikan cara kita menjalani hidup ini…
Dari latihan yang paling kecil dan sederhana sekalipun…
Akan menjadikan kita terbiasa…
Dan apa yang sudah biasa kita lakukan akan menjadi sifat…
Dan sifat akan berubah jadi karakter…

HIDUPLAH 1 JAM TANPA :
Tanpa kemarahan,
Tanpa hati yang jahat,
Tanpa pikiran negatif,
Tanpa menjelekkan orang,
Tanpa keserakahan,
Tanpa pemborosan,
Tanpa kesombongan,
Tanpa kebohongan,
Tanpa kepalsuan…

Lalu ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya.. .

HIDUPLAH 1 JAM DENGAN :
Dengan kasih sayang kpd sesama…
Dengan damai,
Dengan kesabaran,
Dengan kelemah lembutan,
Dengan kemurahan hati,
Dengan kerendahan hati..
Dengan ketulusan..

Dan Mulailah dari Jam ini…

1 jam yang sederhana, tapi sangat mungkin akan berarti bagi perjalanan 10 tahun kedepan, bahkan mungkin sampai akhir hayat. Selamat mencoba..
Read more

Minggu, 20 Februari 2011

Kisah Empat Remaja Inggris Menemukan "Kehidupan" Dalam Islam



Hasil survei terbaru dari Faith Matters menyatakan penyebaran Islam di Inggris lebih cepat ketimbang di negara Eropa lainnya. Per tahun, diperkirakan ada sekitar 5.000 mualaf baru di Inggris, sementara di Jerman dan Prancis jumlah mualaf per tahunnya sekitar 4.000 orang.

Peneliti dari Faith Matters menyurvei tiap masjid yang ada di London. Hasilnya, untuk Kota London saja, selama 2010 ada 1.400 mualaf baru. Ini belum termasuk data dari kota-kota di seluruh Inggris Raya.

Direktur Faith Matters, Fiyaz Mughal, mengatakan maraknya Islam di Inggris dipicu karena tingginya sorotan publik atas umat Muslim. “Warga ingin tahu apa sebenarnya Islam. Dan ketika mereka sudah tahu, sebagian kecil ada yang menjadi mualaf. Mereka menemukan kedamaian dalam Islam,” katanya.

Simak pernyataan Hana Tajima (23 tahun) yang bekerja sebagai perancang busana. “Awalnya aku memiliki beberapa teman Muslim saat kuliah. Saat itu aneh saja. Mereka jarang keluar malam, ke klub atau nongkrong,” katanya.

“Dan ketika aku mengambil mata kuliah filsafat, aku mulai bingung dengan makna hidupku. Padahal saat itu aku cukup terkenal di kampus. Aku sudah merasa cukup. Tapi aku bertanya, betulkah ini kehidupan yang aku inginkan?” kata Tajima, panjang lebar.

“Lalu aku membaca literatur tentang Islam dan perempuan. Anehnya, ternyata mereka sangat relevan. Semakin banyak aku membaca, semakin yakin aku terhadap Islam,” katanya.

Lain lagi dengan pengalaman Denise Horsley (26) yang bekerja sebagai guru menari. Ia kenal Islam lewat pacarnya. “Saat itu banyak orang bertanya apakah aku menjadi mualaf karena pacaran? Aku jawab tidak! Aku menemukan Islam. Aku tumbuh sebagai penganut Kristen,” katanya.

Horsley kini mengenakan jilbab. Ia mengatakan, jilbab adalah konsep penting dalam Islam. “Kerudung ini bukan sekedar pakaian atau tren. Mengenakan jilbab justru menyatakan kejujuran atas diri sendiri dan apa yang akan kau lakukan,” katanya.

“Sebenarnya sih, aku masih orang yang sama dengan yang sebelumnya. Cuma aku tidak minum-minuman keras, makan babi, dan sekarang aku shalat lima kali sehari,” katanya.

Pengalaman Dawud Beale (23) lebih unik. Sebelumnya, ia adalah pemuda rasis yang menyepelekan Islam. “Lalu aku berlibur ke Maroko. Di situ pertama kali aku berkenalan dengan Islam. Aku akui sebelumnya aku penganut rasis. Tapi sepekan usai pulang dari Maroko, aku memutuskan memeluk Islam,” katanya.

Beale bermukim di Somerset. Ketika ia baru-baru menjadi mualaf, sangat sukar menemukan masjid di Somerset, yang memang tidak ada. Ia lalu bertemu dengan rekan-rekan dari Hizb-ut Tahrir, gerakan politik Islam. “Ternyata banyak yang media barat katakan tentang Islam salah,” katanya.

“Aku yakin sudah menemukan jalan hidup yang tepat dalam Islam,” katanya lagi.

Sementara Paul Martin (27) mengatakan ia menikmati gaya hidup sebagai muslim. “Awalnya aku berkenalan dengan Islam setelah mengamati gaya hidup teman-teman Muslim. Mereka tampak menikmati betul hidup, tidak merusak tubuhnya. Setelah itu, aku mendalami Alquran,” katanya.

Seorang teman Martin lantas mengenalkannya ke seorang tokoh Islam yang berprofesi sebagai dokter. Martin banyak berkonsultasi tentang Islam dengannya. Mereka mengobrolkan Islam di kafe. “Saya mengucapkan dua kalimat syahadat saya di kafe,” kata Martin. “Saya tahu banyak yang mengucapkan dua kalimat syahadat di masjid, tapi bagi saya, Islam bukan sekedar tempat di mana kau percaya pada Allah SWT. Islam adalah tempat di hatimu,” katanya.


Sumber
Read more

Rabu, 16 Februari 2011

Kisah Sang Buta dan Kekasihnya, Bukti Cinta Sejati




Ada seorang wanita buta. Semua orang membenci dia, kecuali kekasihnya. Wanita itu selalu berkata, "Saya akan menikahimu saat saya bisa melihat." Suatu hari, ada orang mendermakan mata kepada wanita itu. Akhirnya wanita itu dapat melihat. Dengan segera, dia pergi menemui kekasihnya. Tetapi, ketika dia melihat kekasihnya, dia merasa sungguh terkejut karena kekasihnya juga buta.



Kekasihnya bertanya, "Sudikah kamu menikah denganku sekarang?" Tanpa sebuah alasan, wanita itu menolak. Kekasihnyapun tersenyum dan berlalu pergi sambil berkata. "Tolong jaga mata saya baik-baik.."
Read more

Kisah Seorang Bocah dan Pohon Apel




Kisah Seorang Bocah dan Pohon Apel, suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu, anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.
“Ayo ke sini bermain-main lagi denganku.”, pinta pohon apel itu.
“Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi.”, jawab anak lelaki itu.
“Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”
Pohon apel itu menyahut,
“Duh, maaf aku pun tak punya uang, tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.”
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. “Ayo bermain-main denganku lagi.”, kata pohon apel.
“Aku tak punya waktu,”, jawab anak lelaki itu.
“Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?”.
“Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah, tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu.”, kata pohon apel.
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.
“Ayo bermain-main lagi denganku.”, kata pohon apel.
“Aku sedih.”, kata anak lelaki itu.
“Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”
“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.”
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
“Maaf anakku”, kata pohon apel itu.
“Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.”
“Tak apa, aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu.”, jawab anak lelaki itu.
“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat.”, kata pohon apel.
“Sekarang aku juga sudah terlalu tua untuk itu.”, jawab anak lelaki itu.
“Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini.”, kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,”, kata anak lelaki.
“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.”
“Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu pun sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Read more

Mewariskan Kebaikan



Sebuah renungan, Mewariskan kebaikan, sebagai makhluk tertinggi ciptaan Allah, manusia harus menjalankan tugas dan amanat kekhalifahannya di muka bumi dengan baik. Hidup tak boleh dimaknai hanya sebagai anugerah (kenikmatan), tetapi juga amanah yang menuntut tugas dan tanggung jawab.

Manusia harus bekerja keras agar mampu mewariskan kebaikan yang besar (leaving a legacy) bagi umat manusia. Kalau bisa, itu lebih besar ketimbang usia yang diberikan Tuhan kepadanya. Dalam memaknai pekerjaan yang dilakukan, manusia memiliki pemahaman yang beragam dan berbeda-beda. Sekurang-kurangnya, ada empat tingkatan dalam soal ini.

Pertama, orang yang bekerja untuk hidup (to live), bukan hidup untuk bekerja. Ia memaknai pekerjaannya sekadar mencari sesuap nasi. Motif utama pekerjaannya adalah fisik-material. Ini merupakan fenomena kebanyakan orang (‘ammat al-nas).


Kedua, orang yang bekerja untuk memperkaya perkawanan (to love). Ia memaknai pekerjaannya tak hanya mencari harta, tetapi memperbanyak pergaulan dan pertemanan. Motif utama pekerjaannya adalah relasi-sosial, silaturahim, atau komunikasi antar sesama manusia (interhuman relations).

Ketiga, orang yang bekerja untuk belajar (to learn). Ia memaknai pekerjaannya sebagai wahana mencari ilmu, menambah pengalaman, dan menguji kemampuan. Jadi, berbeda dengan kedua orang sebelumnya, motif utama kerja orang ketiga ini adalah intelektual.

Lalu, keempat, orang yang bekerja untuk berbagi kenikmatan dan mewariskan kebaikan sebesar-besarnya kepada orang lain (to leave a legacy). Ia memaknai pekerjaannya sebagai ibadah kepada Allah SWT. Motif utama pekerjaannya adalah rohani (spiritual). Firman Allah, “Dan, aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS Al-Dzariyat [51]: 56).

Orang keempat inilah orang terbaik seperti ditunjuk oleh sabda Nabi SAW, “Khair-u al-nas anfa’uhum li al-nas (sebaik-baik manusia adalah orang yang paling besar mendatangkan manfaat bagi orang lain).” (HR Thabrani dari Jabir).

Menurut pengarang kitab Faydh al-Qadir, al-Manawi, manfaat itu bisa diberikan melalui ihsan, yakni kemampuan kita berbagi kebaikan kepada orang lain, baik melalui harta (bi al-mal) maupun kuasa (bi al-jah) yang kita miliki. Warisan kebaikan itu, menurut al-Manawi, bisa berupa sesuatu yang manfaatnya duniawi, seperti donasi dan bantuan material, atau bisa juga berupa sesuatu yang bernilai agama (ukhrawi), seperti ilmu, pemikiran, dan ajaran yang mencerahkan dan membawa manusia kepada kebaikan.

Malahan, menurut al-Manawi, warisan dalam wujud yang kedua ini dianggap lebih mulia dibanding yang pertama. Mengapa? Sebab, yang kedua ini mendatangkan manfaat lebih besar bagi manusia, tak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat kelak. Wallahu a’lam.
Read more

Inilah 10 Hal Dalam Hidup Kita Yang Tidak Bisa Dibeli Dengan Uang




10 Hal Dalam Hidup Kita Yang Tidak Bisa Dibeli Dengan Uang, siapun butuh uang. Orang Dewasa, Remaja bahkan anak – anak kecil sekalipun kenal dengan benda yang namanya uang. Memang uang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tidak mukin bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Uang membuat sebagian orang bisa melakukan banyak hal daripada orang yang tidak memilikinya. Tetapi seberapapun pentingnya uang, masih ada hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Waktu

1. Uang tidak akan bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, maka waktu 24jam tersebut akan hilang dan tidak akan mukin akan kembali lagi. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menytakan perhatian dan kasih sayang anda kepada orang yang sangat anda sayang dan anda cintai, sebelum waktu itu berlalu dan anda menyesalinya.
2. Kebahagiaan
3. Memang kedengarannya aneh, Tetapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat anda merasa senang karena anda bisa membiayai liburan mewah, memberi laptop dengan fasilitas yang sangat modern, atau modifikasi mobil balap. Tapi uang tidak bisa menghadirkan secercah kebahagiaan dari dalam lubuk hati kita.
4. Kebahagiaan Anak
5. Untuk membelikan makan dan pakaian yang bagus – bagus untuk anak tercinta memang membutuhkan uang. Tapi anda tidak bisa menggunakan uang untuk memberi rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik serta kepandaian pada anak anda. Hal ini merupakan buah dari waktu dan perhatian yang anda curahkan untuk mereka dan hal – hal baik yang anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan orangnya.
6. Cinta
7. Cinta tidak bisa dibeli dengan uang, akuilah hal ini benar. Memang dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.
8. Penerimaan
9. Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi Anda untuk membuat diri Anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.
10. Kesehatan
11. Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah Anda tahu.
12. Kesuksesan
13. Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.
14. Bakat
15. Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.
16. Sikap yang baik
17. Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap atau manner seseorang.
18. Kedamaian
19. Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.
Read more

Kisah Ngutang Demi Sepatu, Antarkan Arif Suyono Sukses ke Timnas




Kisah perjalanan Arif Suyono meniti karir sebagai pesepakbola profesional tidak mulus-mulus saja. Pada satu waktu, supersub timnas Indonesia di Piala AFF 2010 itu bahkan harus mendapatkan sepatu sepakbola hasil berutang. Peristiwa tersebut terjadi sekitar sepuluh tahun lalu, saat Arif masih berusia 16 tahun. Ketika itu pemuda kelahiran Batu, Malang, tersebut hendak ikut seleksi masuk ke dalam tim Piala Gubernur.
Yang menjadi masalah, alumni SMU Islam Batu tersebut tidak lagi memiliki sepatu sepakbola yang layak pakai. Sepatu yang ia miliki saat itu, sebuah sepatu pemberian teman sekolahnya, sudah koyak. Kegelisahan gelandang Sriwijaya FC itu tak luput dari perhatian keluarga besarnya. Ningsih, kakak kedua Arif, pun akhirnya nekat berutang sepatubola dengan harga Rp 150 ribu demi sang adik.
“Kami kasihan lihat dia, bingung untuk dapat sepatu, kemudian kami sepakat mengutangkan di sebuah toko sepatu yang saya kenal,” cerita Ningsih sembari meneteskan air mata. Melihat kakaknya membawa sepatu baru, Arif muda tak ayal langsung berlinangan air mata. “Kemudian dia berangkat dengan menangis. Kami sekeluarga tiap malam menggelar salat untuk mendoakan dia saat itu. Agar bisa jadi orang sukses,” tutur Ningsih.
Faktor ekonomi memang menjadi salah satu kendala dalam perjalanan Arif menimba ilmu sepakbola. Tak jarang ia sampai harus menunggu hasil upah sang ayah sebagai buruh di pasar, sebelum berangkat latihan. “Kalau mau minta ongkos berangkat, kami kakak-kakaknya harus meminta uang kepada bapak, dengan mendatangi ke pasar,” ungkap Ningsih.
Untungnya Arif yang kelahiran 3 Januari 1984 tersebut memang dapat limpahan dukungan tanpa henti dari keluarga besarnya. Impian pemain yang dibesarkan bersama 12 saudaranya itu selalu ditempatkan sebagai prioritas keluarganya. “Tujuan kami saat itu Arif biar jadi orang sukses dan mampu membantu keluarga. Karena kami 12 bersaudara dengan orangtua hanya kerja serabutan,” ujar Ningsih yang tiada hentinya meneteskan air mata.
Saat ini Arif sudah sukses, tapi ia tidak lupa kalau apa yang ia peroleh saat ini tidak lepas dari peran keluarga. Maka keluarga besarnya pun pun ikut menikmati hasilnya. Melalui kucuran dana Arif, bisnis keluarga dibangun melalui usaha kripik.
Read more
Prev home
 

Followers


SEO Stats powered by MyPagerank.Net
free counters

100 Blog Indonesia Terbaik
News & Media Blogs - BlogCatalog Blog Directory

DMCA.com
jack in the box Copyright © 2011 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template edit by Imzzt

Back to Top