-->
#NovemberSpeak: Lakukan hal-hal yang selalu Anda inginkan sekarang juga. Atau buatlah rencana-rencana sekarang. Atau programkan pikiran bawah sadar sekarang. Bukan besok! Selamat Datang di jackbox.tk..Jack In The Box merupakan blog sharing dan berbagi yang memberikan artikel-artikel menarik dan inspiratif seperti artikel kesehatan,artikel pendidikan,artikel motivasi,artikel bahasa inggris,artikel lingkungan hidup,artikel islam,artikel menarik,artikel komputer,artikel cinta,tv online,berita,tips,trik,info,teknologi,film serta memberikan informasi,kejadian aneh,unik,life style, berita pilihan terkini secara gratis...Enjoy Here!!! >> ( dicari artikel yang menarik dan original yang belum dipublikasikan sebelumnya untuk dipublikasikan di blog ini, segera kirim ke email: im_zzt@yahoo.co.id ) @ Jack In The Box indonesia blogger .

Selasa, 21 Juni 2011

Beranda » » Orangtua, Jangan Terjebak Kata "Pendidikan"

Orangtua, Jangan Terjebak Kata "Pendidikan"


Biaya pendidikan yang semakin tinggi menuntut para orangtua untuk merencanakan dengan mata pembiayaan pendidikan bagi anak-anaknya. Bagaimana merencanakan dana pendidikan yang efektif? Yang jelas, jangan terlalu "melo" atau terjebak dengan segala produk yang memberikan "embel-embel" pendidikan di belakangnya. Cerdaslah dalam memilih produk investasi dana pendidikan!

Perencana Keuangan Ligwina Hananto mengatakan, kecenderungannya, orangtua seringkali terbawa emosi saat memilih produk yang dipilihnya sebagai investasi dana pendidikan. Meskipun, kesadaran untuk mencadangkan dana itu sudah mulai tumbuh.

"Akan tetapi, kesadaran tentang caranya belum, hanya keinginan untuk menyediakan dana pendidikan bagi anak selalu ada. Cuma, karena tidak tahu berapa besar yang sebenarnya dibutuhkan, akhirnya enggak jelas yang dikumpulkan berapa dan sering tidak mencapai target. Orangtua refleks saja membeli semua yang ada kata "pendidikan" di dalamnya. Sebut saja, tabungan pendidikan, asuransi pendidikan, kalau dijual sandal pendidikan mungkin akan dibeli juga," kata Ligwina, kepada Kompas.com di Jakarta, akhir pekan lalu.

Sebagai orangtua, menurut Ligwina, ia juga pernah mengalaminya. Tergiur dengan produk yang dilengkapi dengan kata "pendidikan".

"Padahal gue orang finance. Seharusnya bisa hitung-hitungan. Akan tetapi, ketika jadi orangtua, gue emosional sekali. Membeli asuransi pendidikan yang akan menghasilkan 10 juta saat anak SD, kemudian 10 juta untuk SMP, 10 juta saat SMA, dan 100 juta untuk S-1. Kalau dilihat angkanya memang lumayan, ya. Akan tetapi, saat anak lahir saja, SD sudah 10 juta. Membayar asuransi 8 juta setahun. Setelah tiga tahun bayar, saya hentikan asuransinya karena kalau dihitung tidak menutupi kebutuhan biaya yang naik 20 persen setiap tahun," paparnya.

Ligwina menjelaskan, berbicara perencanaan keuangan, maka harus bicara angka. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan keuangan yang matang. Setiap orang bisa menjadi perencana keuangan.

"Akan tetapi, seperti bangun rumah saja, kalau mau bagus, akan lebih baik kalau ada ahlinya," kata dia.

Lalu, bagaimana merencanakan dana pendidikan yang baik? Setiap orangtua harus tahu mengenai kisaran kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya. Berdasarkan riset, menurut Ligwina, kenaikan biaya pendidikan mencapai 20 persen per tahun.

"Jadi, kalau misalnya memilih tabungan dengan return 9 persen per tahun, dengan kenaikan biaya pendidikan 20 persen per tahun, return -nya tetap 0. Tabungan pendidikan hanya bisa dipakai untuk jangka pendek, 1 sampai 3 tahun-lah. Buat TK masih bisa, SD sudah berat. Mungkin bisa digunakan untuk uang sekolah, tidak untuk uang pangkal yang kenaikannya sampai 20 persen," ujarnya.

Oleh karena itu, ia menyarankan para orangtua melakukan perencanaan dengan perhitungan yang rigid. Salah satunya, mendapatkan angka berapa biaya yang dibutuhkan untuk membiayai pendidikan anaknya sekian tahun ke depan. "Tentukan kita butuhnya berapa sehingga kita bisa lihat ilustrasinya. Kalau produknya hanya menghasilkan 100 juta sementara kita butuhnya 3 miliar, tidak usah. Jadi, kita sebagai orangtua tahu, yang jualan produk juga tidak sembarangan," kata Ligwina.


SUMBER : http://edukasi.kompas.com/read/2011/06/21/09140316/Orangtua.Jangan.Terjebak.Kata.Pendidikan


Description: Orangtua, Jangan Terjebak Kata "Pendidikan" Rating: 5.0 Reviewer: sebelas em ItemReviewed: Orangtua, Jangan Terjebak Kata "Pendidikan"

Posting Komentar

Catatan :
Berkomentar dengan menggunakan kalimat yang baik dan santun.
Dimohon untuk tidak berkomentar SPAM.
Link hidup dalam komentar akan terhapus secara otomatis.

Rate this post
thank's :)
Next Prev home
 

Followers


SEO Stats powered by MyPagerank.Net
free counters

100 Blog Indonesia Terbaik
News & Media Blogs - BlogCatalog Blog Directory

DMCA.com
jack in the box Copyright © 2011 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template edit by Imzzt

Back to Top